selembar foto menjelma lorong waktu membawaku menerawang dua puluh empat tahun lalu membayangkan ada hati seorang gadis yang mekar bahagia dan seorang pemuda yang mengemban gemuruh di dada oh, entah hujan atau cerah hari itu aku tak tahu sebab di antara keduanya tetap mewakilkan perasaan satu dan lain cerah sumringah dan mendung haru dan setelah itu panjang usianya diikat janji yang terjalin dua dekade lebih berlalu sudah ombak telah singgah badai pun pernah menyapa tapi kuat janji itu benar adanya dan kini hingga sepanjang masa yang menjadi amin di setiap sujud keduanya supaya cinta jadi muara paling kekal hingga habis usia Teruntuk Mama dan Ayah, kasih dan cinta terhebat yang pernah kumiliki, semoga hangat selalu tawa dan ruang makan kita hingga nantiđź’“ aem/ 11 November 2022
The eldest daughter who sees her world through melancholy-comedy perspectives. And here is my poetry for you. Enjoy my words!