Langsung ke konten utama

Sebelas-Sebelas

selembar foto menjelma lorong waktu
membawaku menerawang dua puluh empat tahun lalu
membayangkan ada hati seorang gadis yang mekar bahagia
dan seorang pemuda yang mengemban gemuruh di dada

oh, entah hujan atau cerah hari itu aku tak tahu
sebab di antara keduanya tetap mewakilkan perasaan satu dan lain
cerah sumringah dan mendung haru
dan setelah itu panjang usianya diikat janji yang terjalin

dua dekade lebih berlalu sudah
ombak telah singgah
badai pun pernah menyapa
tapi kuat janji itu benar adanya
dan kini hingga sepanjang masa
yang menjadi amin di setiap sujud keduanya
supaya cinta jadi muara paling kekal hingga habis usia




Teruntuk Mama dan Ayah, kasih dan cinta terhebat yang pernah kumiliki, semoga hangat selalu tawa dan ruang makan kita hingga nantiđź’“


 

aem/ 11 November 2022


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlahan dan Puisi Lainnya

https://id.pinterest.com/pin/339951471885217465/ 1. perlahan ia pudar perlahan ia hambar perlahan ia jauh perlahan ia asing perlahan ia layu perlahan ia tumbang perlahan ia surut perlahan ia padam perlahan ia sepi  -lagi seperti sedia kala tanpa dan tiada hanya ada tanya tentang mengapa dan- apakah semua akan berujung sia-sia semata / https://id.pinterest.com/pin/1337074885052673/ 2. jarak yang diberikan oleh waktu meninggalkan tanya dalam kepalaku -bagaimana ? apakah ? oh, entahlah jarak di antara waktu, saat kau menghampiri lalu pergi aku hanya berdiam diri memastikan mentari masih bersinar walau kulitku tak merasa hangatnya dingin dan dingin dari malam semalam / https://id.pinterest.com/pin/844213892663524128/ 3. Jika Aan Mansyur berujar, puisi adalah museum yang lengang maka hari-hariku telah berubah menjadi puisi Namun sepanjang lengang hari ku, kau akan tetap kunanti,  -sebab Jika Sapardi bertanya, "tapi, yang fana adalah waktu bukan?" ku harap dapat menjawabnya dengan ...

Menengok Kebelakang (2021) #MemaknaiKehilangan

  Draft ini sudah setengah tahun terabaikan, alasanya? Kurang motivasi untuk  konsisten atau terlalu menyibukan diri. Ya begitulah kiranya mood bekerja, naik dan turun, hari ini bilang "besok aku harus produktif" tapi kenyataannya saat sudah sampai di "besok" malah lupa dan tidak melakukan apa-apa. Makadari itu, dengan tujuan untuk membayar hutang kepada diri sendiri walapun mungkin akan sedikit basi tapi, kenapa tidak? Karena menurutku di tahun 2021 banyak sekali pembelajaran yang aku dapat terlepas dari manis atau pahitnya. Mungkin setiap tahun akan begitu, tapi kali ini berbeda.  Hmm, supaya lebih tertata aku akan gambarkan dan ceritakan tahun 2021 ke dalam dua bagian.         Y ang pertama adalah Memaknai kehilangan , yang kedua    Tentang Mimpi.  Dua  hal inilah yang membuat awal usia 22 dan  tahun 2022 ku coba jalani dengan lebih mindfullness . Ya, aku gak tau apakah itu perumpamaan yang tepat tapi mari kita cari tah...

Pergi ke Toilet dan Kumpulan Puisi Lainnya

Sumber : Pinterest 1. Pergi ke Toilet kau mencela hidup menganggap hidupmu paling buruk mungkin karna kau tak pernah-      pergi ke toilet lalu melihat ke dalam lubang kakus kau mengutuk hidup merasa hidupmu paling berat mungkin karna kau tak pernah-       naik lift dan bertukar pundak dengan lantainya kau mencaci hidup merasa hidupmu paling sesal mungkin karna kau tak pernah-        sarapan bubur dan melihat tangisan nasi yang memenuhi mangkuk hidupmu bukan paling buruk kawan bukan juga yang paling berat atau yang paling penuh sesal semua makna adalah jejal yang kau paksa hadir dari dalam pikirmu seorang ------------------------------------------------------------- 2. Puisi Melarikan Diri puisi bukanlah tempat yang nyaman puisi adalah susunan kata yang paling menganggu entah dipahami atau tidak maknanya dia mampu mengganggu pikirmu mencipta rasa pada hatimu yang tak kau tahu itu apa dan puisi bukanlah tempat untuk bersumbunyi justru den...