Dari Ia yang yang terus mencari kemana arah jalan kehidupan dan mencari siapa dirinya di dalam dunia ini. Selain itu, melalui tulisan sajak ini, Ia pun mencoba sedikit menyampaikan pesan kepada sang teman. Rimba Ia tak mengenal siapa-siapa Bahkan dirinya?, Ia tak kenal siapa? Tergerus dan terkikis Palung Ia ingin menuju permukaan Tapi arah?, Ia tak tahu kemana? Melingkar dan mengulang Hampa Ia hanya mendamba tenang dan damai Namun hati dan pikirnya terus berlarian Tersesat dan kebingungan Lapang Ia temui kekeringan dan kehausan Kendati terlalu berlapis apa yang Ia rasa Menebak dan memahami Teman Selalu dalam detiknya Ia aminkan satu nama seoarang teman Dan pengharapan hanya ketika Ia sujud kepada Tuhan Semoga sang teman bersedia setia, maka sirna satu pencariannya
1. Dalam Dunia Dalam dunia Riuh gemuruh, suara-suara bising melengking Candu beradu bak serdadu Kelam dalam diam yang suram Bingung linglung, merebah rasa lelah di malam kelam Berkisah rasa lara hingga lega, Lupa pernah berjumpa Dulu selalu berjuang agar berpeluang Kini nurani ingin mendingin mati Siapa kira kita di antara samudera Berjelaga jiwa-jiwa hampa Sampai kini hati menanti Sampaikah langkah pada kisah yang indah 2. Kabut Dalam perjalanan mendaki Adakalanya kabut menghalangi jalan Kompas tak berfungsi Teman seperjalanan dehidrasi Lalu kita memaksa terus naik Yang ada justru lelah Perasaan hampir menyerah Seperti hilang arah Padahal kita tahu Yang perlu kita lakukan saat itu hanyalah Hanyalah berhenti, berpikir sejenak Melihat sekitar, berbagi minum bertukar haus dengan teman Memperbaiki kompas sebisanya Mengenal pertanda pertana Lalu mengambil langkah setapak bijaksana aem, 15 Juli 2023