Langsung ke konten utama

Pergi ke Toilet dan Kumpulan Puisi Lainnya

Sumber : Pinterest


1. Pergi ke Toilet


kau mencela hidup

menganggap hidupmu paling buruk

mungkin karna kau tak pernah-

     pergi ke toilet lalu melihat ke dalam lubang kakus


kau mengutuk hidup

merasa hidupmu paling berat

mungkin karna kau tak pernah-

      naik lift dan bertukar pundak dengan lantainya


kau mencaci hidup

merasa hidupmu paling sesal

mungkin karna kau tak pernah-

       sarapan bubur dan melihat tangisan nasi yang memenuhi mangkuk


hidupmu bukan paling buruk kawan

bukan juga yang paling berat atau yang paling penuh sesal

semua makna adalah jejal yang kau paksa hadir dari dalam pikirmu seorang


-------------------------------------------------------------

2. Puisi Melarikan Diri


puisi bukanlah tempat yang nyaman

puisi adalah susunan kata yang paling menganggu

entah dipahami atau tidak maknanya

dia mampu mengganggu pikirmu

mencipta rasa pada hatimu yang tak kau tahu itu apa

dan puisi bukanlah tempat untuk bersumbunyi

justru dengannya kau tak henti-henti melarikan diri


---------------------------------------------------------------

3. Yang Tak Jua Utuh


saat tubuhnya berjalan-

menapaki bayangan teduh pohon di kota yang tak seberapa,

saat hidungnya menghirup-

udara langit kota sibuk yang tak sebanding segar dari kota lahirnya,

saat matanya menerawang-

awan semburat jingga kemerah mudaan yang tak jua semegah beranda ibunda,

pada saat demikian

seringkali pikirnya jatuh pada hal yang tak jua utuh

hari esok yang disemogakan tak keruh 

menolak meng-iya jika dirinya sepi namun belum ingin kembali

ada yang belum tuntas dengan apa yang para gerombolan sebut dengan mimpi


------------------------------------------------------------

4. Debu


hatiku debu, 

dan kau serupa angin,

kemana pergi yang ada pada diriku,

selain menyatu terbawa jejakmu,


aku bosan membahasnya

tapi mengapa angan tak ada habis-habisnya

khayal tentang hari di mana hanya ada-

dua senyum dan tatap yang memeluk raga

dua kepala yang saling memikirkan tentang panjang keindahan beranda-

dengan teh kopi dan tawa-

atas kelakar jenaka dan cerita-cerita dari hari kemarin

saat hari ini masih menjadi tanya paling nyaring



------------------------------------------------------


4. Tak Sebatas Suci


kata siapa cinta itu suci?

bau oli dan noda hitam di lantai

juga bisa jadi bukti sepotong cinta

atau lalat dan lumpur

yang membuat hatinya lebur

aspal dan terik panas matahari

pada badan yang memikul berat rindu sendiri


lalu siapa yang bilang cinta itu suci?

jika suci sebatas makna putih dan bersih

ruang-ruang gedung  dewan pun lebih dari itu

tapi apakah ada di dalamnya cinta ?

jika ada mengapa di sebarang pagar gedung tuan-

masih ada yang berteriak dan menangis ?

atau tiada juga cinta tanpa yang lantang

tiada juga cinta tanpa tangis

jadi sekarang apa?

cinta itu apa?

suci atau bengis ?

-----------------------------------------------


5. Sajak Kepada Trotoar dan Parit


tapi apa yang ditawarkan trotoar?

kejujuran-kejujuran

seperti lubang-lubang di tengah jalan

lebih banyak lagi lubang dalam kehidupan

//

dan tenang kawan,

kita bukan yang paling menderita

walau papan rumah mu terkeruk separuh,

lalu teras nya tidak tersentuh,

tarik nafas panjang saja,

toh kau punya kuasa apa?




Semarang, 23 Desember 2022

aem




Epilog : Tampaknya tahun 2022 jadi tahun yang pebuh dengan berbagai macam rasa yang dibuktikan dengan cukup banyaknya puisi yang ku tulis tahun ini 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlahan dan Puisi Lainnya

https://id.pinterest.com/pin/339951471885217465/ 1. perlahan ia pudar perlahan ia hambar perlahan ia jauh perlahan ia asing perlahan ia layu perlahan ia tumbang perlahan ia surut perlahan ia padam perlahan ia sepi  -lagi seperti sedia kala tanpa dan tiada hanya ada tanya tentang mengapa dan- apakah semua akan berujung sia-sia semata / https://id.pinterest.com/pin/1337074885052673/ 2. jarak yang diberikan oleh waktu meninggalkan tanya dalam kepalaku -bagaimana ? apakah ? oh, entahlah jarak di antara waktu, saat kau menghampiri lalu pergi aku hanya berdiam diri memastikan mentari masih bersinar walau kulitku tak merasa hangatnya dingin dan dingin dari malam semalam / https://id.pinterest.com/pin/844213892663524128/ 3. Jika Aan Mansyur berujar, puisi adalah museum yang lengang maka hari-hariku telah berubah menjadi puisi Namun sepanjang lengang hari ku, kau akan tetap kunanti,  -sebab Jika Sapardi bertanya, "tapi, yang fana adalah waktu bukan?" ku harap dapat menjawabnya dengan ...

Dia dan Rahasia-rahasia . Sebuah Kumpulan Puisi

  1. Doa Seorang Teman Ah, Tuhan memang paling bisa membuat hambanya berbahagia Entah dengan alasan takdir atau hanya kebetulan semata Doa seorang teman yang ku terima pagi tadi Seperti cepat sekali terkabulnya Seperti kode-kode rahasia yang perlahan terbuka (?) Aku pun tidak tahu pasti Yang ku tahu rasanya seperti kembang api Meledak warna-warni di dalam hati Dari doa seorang teman Semoga kiranya selaras dengan takdir Tuhan 2.  Terima Kasih Aku pernah sekali... menulis puisi seperti ini... tapi sudah lama sekali  Aneh, aku hampir lupa bagaimana itu Hati ini mungkin terlalu lama jadi berdebu, mungkin juga hampir membeku... Tapi yang tak kalah anehnya... sekelebat suaramu hinggap di telinga nyata... setelah sebelumnya hanya maya... Di antara deras hujan sekitar pukul 14.12 di hadapanku kau nyata melintas dan hatiku yang seperempat beku sontak berderu Sudah lama sekali, entah kapan namun hari ini detaknya kembali bahkan tepat di saat 22 usiaku terima kasih untuk itu 3. Takt...

Menengok Kebelakang (2021) #MemaknaiKehilangan

  Draft ini sudah setengah tahun terabaikan, alasanya? Kurang motivasi untuk  konsisten atau terlalu menyibukan diri. Ya begitulah kiranya mood bekerja, naik dan turun, hari ini bilang "besok aku harus produktif" tapi kenyataannya saat sudah sampai di "besok" malah lupa dan tidak melakukan apa-apa. Makadari itu, dengan tujuan untuk membayar hutang kepada diri sendiri walapun mungkin akan sedikit basi tapi, kenapa tidak? Karena menurutku di tahun 2021 banyak sekali pembelajaran yang aku dapat terlepas dari manis atau pahitnya. Mungkin setiap tahun akan begitu, tapi kali ini berbeda.  Hmm, supaya lebih tertata aku akan gambarkan dan ceritakan tahun 2021 ke dalam dua bagian.         Y ang pertama adalah Memaknai kehilangan , yang kedua    Tentang Mimpi.  Dua  hal inilah yang membuat awal usia 22 dan  tahun 2022 ku coba jalani dengan lebih mindfullness . Ya, aku gak tau apakah itu perumpamaan yang tepat tapi mari kita cari tah...