Langsung ke konten utama

Mencatat 2022 : Hal-Hal Baik dan Keajaiban yang Datang



Prolog : 

Setiap jam, hari, minggu, bulan, dan tahun pasti akan memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang, pun makna di tiap tahun yang berganti juga akan berbeda bagi satu orang, tidak terkecuali denganku. Jika kalian sudah sempat berkunjung dan membaca tulisan ku di awal tahun 2022 yang lalu tentang apa yang aku lewati di tahun 2021, maka kalian sudah tahu bahwa tahun tahun tersebut menjadi tahun yang cukup kelabu dan berat untuk ku, namun karena hidup adalah kekuasaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, maka tahun 2022 memiliki makna yang berbeda dari tahun sebelumnya untuk diriku. Di tahun ini (2022), entah bagaimana banyak sekali keajaiban yang datang, yang terkadang aku pikir mustahil atau hanya mimpi dan angan-angan atau bahkan sekedar omong kosong belaka, tapi nyatanya atas kemurahan hati Sang Maha Penyayang, beberapa mimpi dan angan itu ternyata tidak mustahil untuk menjadi nyata dan menjadi moment-moment yang tak akan aku lupakan, dan sebab itu pula lah, tulisan ini hadir agar catatan tentang keajaiban yang kualami sepanjang tahun 2022 akan terus abadi dan menjadi pembelajaran untuk aku-lima sampai berpuluh tahun yang akan datang.


Sekian prolog singkat untuk tulisan kali ini, saatnya masuk ke bagian inti dari tulisan ini, sama seperti tulisan untuk 2021, tulisan untuk tahun ini juga akan aku bagi menjadi dua bagian. Pertama, sebelum menceritakan tentang moment-moment yang ajaib itu, aku mau sedikit berbagi tentang hal-hal baik yang aku pelajari baik dari buku, film, dan lagu yang menemaniku selama 2022 ini. Selanjutnya, bagian kedua aku akan rangkum sekilas semua moment ajaib yang terjadi dari bulan Januari hingga Desember 2022, dengan harapan selain membuatnya abadi juga mungkin bisa menjadi motivasi dan harapan untuk teman-teman pemabaca (tentunya aku sendiri) agar lebih mensyukuri dan menjalani hidup di lembar baru tahun 2023 dengan penuh keyakinan bahwa hal-hal baik pasti akan datang. Selamat membaca !


Bagian 1 : Mantra-Mantra Hal-Hal Baik

Aku beri judul bagian ini dengan "Mantra-Mantra" karena ternyata tanpa aku sadari dari dua hobi ku yakni, membaca buku serta menonton film di tahun ini (2022) ada hal-hal baik yang aku coba pahami dan refleksikan dalam pikiranku yang akhirnya seolah menjadi "mantra" untuk ku melewati hari-hari di tahun, dan rasanya hal-hal baik itu perlu aku bagikan di sini.


Akan ku mulai dari beberapa mantra yang aku dapat dan pelajari dari dua buku terbaik yang aku baca di tahun ini. Buku yang pertama adalah karya maestro Paulo Coelho yang berjudul Sang Alkemis




Buku yang menceritakan tentang perjalan seorang pemuda dalam mengejar takdirnya ini berhasil membuat mataku mengeluarkan air mata, selama membaca buku ini aku merasa seolah ditampar dan dipeluk di waktu yang bersamaan. Ada beberapa kalimat dalam buku ini yang sangat aku sukai dan aku jadikan "mantra". Pertama, Dan saat kau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu untuk membantu mu meraihnya (Hal.39). Kedua,  Setiap pencarian dimulai dengan keberuntungan bagi si pemula. Dan setiap pencarian diakhiri dengan ujian berat bagi si pemenang (Hal.178). Ketiga, Setiap orang di dunia ini, apa pun pekerjaannya, memainkan peran penting dalam sejarah dunia. Dan biasanya orang itu sendiri tidak menyadarinya (Hal.211). Sebenarnya ada banyak kalimat mantra lainnya, tapi ketiga kalimat di atas lah yang menjadi "mantra" utamaku yang selanjutnya aku refleksikan dan coba aku tanamankan dalama pikiranku bahwa jika aku benar-benar ingin mencapai apa yang aku cita dan impikan maka aku harus bersungguh-sungguh sebab pasti ada jalan yang disediakan oleh semesta, dan apabila dalam perjalanan ada hal-hal "keberuntungan" yang aku alami maka aku harus dapat bijak menyikapinya bukan justru terlena, karena bisa jadi akan datang ujian yang harus siap aku hadapi setelahnya, yangmana aku tidak boleh patah dan menyerah, namun, aku juga coba mempelajari bahwa jika di akhir nanti ternyata perjalanan tidak membawaku ke tempat yang aku cita dan impikan, aku harus bersiap menerima bahwa apapun itu adalah hal baik, sebab semua hal di dunia ini memiliki makna yang mungkin tidak aku pahami. Hmmm gimana? cukup berat yaa? wkwkw maaf-maaf, tapi semoga kalian dapat mengerti apa yang aku maksud. 



Selanjutnya buku kedua yang  mempengaruhi dan merubah cara pandang dan pikiranku yaitu, Filosofi Teras karya Henry Manampiring. Sesuai judulnya, buku ini memang buku filosofi, tepatnya stoikisme

                                                 

Singkatnya setelah membaca buku ini aku lebih bisa memahami bagaimana seharusnya dapat mengontrol pikiran dan emosi ku, bahwa jika aku ingin bahagia dalam menjalani hidup maka sepenuhnya itu ada di bawah kuasaku, aku yang memberi makna apakah hal tertentu yang terjadi dalam hidupku itu baik atau buruk, dan begitu juga sebaliknya bahwa pendapat atau pikiran orang lain terhadap diriku bukanlah hal yang harus aku pikirkan apalagi aku khawatirkan. Selain itu, aku juga belajar untuk berusaha hidup in the present, mensyukuri segala sesuatu yang saat ini sudah aku punya dengan menjadi manusia sebagaimana tujuan peciptaanku. Jadi, kalau kalian tahu dan menemukan aku sering bilang, "yaudah gapapa", serius, itu memang berarti demikian, aku sedang berusaha menjalani hidup bahwa apa yang sudah terjadi ya memang tidak bisa dirubah ya gapapa, tidak akan ada juga aku yang marah-marah di belakang atau mengutuk segala hal yang terjadi. Aku juga pelan-pelan mulai belajar untuk meredam kekhawatiran tentang masa depan, aku belajar untuk lebih fokus untuk memperbaiki dan berusaha menjadi diriku yang lebih baik setiap harinya. Jujur, buku ini highly recomended terutama untuk orang-orang yang sering merasa khawatir atau merasa banyak energi negatif yang mengelilingi, karena seperti yang aku sebut di awal bahwa buku ini menjelaskan semua perasaan negatif itu hanya di dalam pikiran kita. Dengan kata lain, jika kita bisa memilih untuk berbahagia apapun keadannya, kenapa kita masih memilih untuk khawatir dan bersedih dalam hidup.


Selain membaca beberapa buku, di tahun 2022 aku juga lebih banyak menonton film/series melalui media OTT (obviously, lol). Sejujurnya di tahun ini selera/genre series/film yang aku tonton lebih banyak thrill atau mystery (beberapa yang aku tonton dan aku suka Hercule Poirot, Knives Out, Murder Mystery, Enola Holmes, Clickbait, The Watcher, Unbelieveable, One of Us Lying, The End of Fucking World, Wednesday, Mencuri Raden Saleh, dan The Big 4), tapi tetap saja genre drama yang bertema keluarga/perjalanan hidup tetap menjadi genre favoritku (beberapa yang aku tonton di tahun ini adalah Ali dan Ratu-Ratu Queens, Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga, Fatherhood, Unforgiveable, Little Women, Persuit of Happiness, Tick-Tick Boom, Mimi, Laal Singh Chaddha, dan Ngeri-Ngeri Sedap)

Dari sekian banyak film itu, ada tiga di antaranya yang paling berkesan untuk ku. Pertama Enola Holmes. Walaupun genrenya misteri dan petualangan, yangmana sangat-sangat seruu menurutku, tapi lebih dari itu, aku sangat kagum dengan tokoh Enola yang pemberani (walaupun kadang ceroboh wkwk), jujur, cerdas, dan gigih untuk membuktikan bahwa dia punya kemampuan dan bisa membuktikan bahwa pendapat orang lain yang meragukan dirinya tidak benar. Dengan kata lain kalau bisa hidup dengan memilih mau jadi siapa mungkin salah satunya aku bakal milih buat jadi kayak  mba Enola wkwkwk (apalagi kalau pasangannya kayak Lord Tewkesbury, #candalord).


Film kedua yang berkesan untuk ku adalah film Bollywood yang berjudul Laal Singh Chaddha yang pemeran utamanya Amir Khan, film ini adalah versi India dari film Forest Gump yang dibintangi oleh Tom Hanks. #FYI aku (dan mama) suka film Bollywood, garis bawah yaa film bukan sinetron wkwkw, kenapa? karena film Bollywood punya alur cerita yang bagus dan yang pastinya sesuai dengan seleraku yaitu bikin mewek nangis bombay. Oke, kembali ke film Laal Singh Chaddha, yangmana juga adalah nama si tokoh utama menceritakan lika-liku perjalnaan kehidupan yang sangaattt ajaib, mungkin kalian harus nonton sendiri, tapi satu pesan utama yang aku tangkap dari film ini adalah bahwa tidak ada ruginya menjadi orang baik karena kebaikan (yang tulus) yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk kebaikan yang tidak kita sangka.   



So, let's be kind everyone !


Film ketiga, film anak negeri, masuk nominasi oscar, sutradaranya agak laen nampaknya wak !! wkwkw, yup NGERI-NGERI SEDAP. Dari mulai genre aja ini udah tipikal film ku banget, terlebih lagi cerita yang diangkat tentang anak-anak di perantauan, alamak macam mana pulak tak nangis aku hahaha gimana udah bisa lah ya dikit-dikit aku logat Medan hehe. Gak usah ditanya lagi apa yang bikin aku suka sama film ini, karena  film ini memang se-relate itu denganku (udah gitu aja titik) dan pesan yang aku ambil dari film ini adalah bagaimana komunikasi dalam keluarga itu sangat penting, orang tua dengan egonya pun dengan anak-anak, tapi selama saling mau mendengarkan dan memahami satu dengan yang lain maka mau bagaimanapun kondisinya keluarga akan tetap jadi keluarga. Satu hal yang aku suka daru film ini karena  mengangkat budaya Indonesia, khususnya Sumatera Utara dan menyajikan pemandangan alam yang sangat luar biasa. Hmmm jadi pengan ke Danau Tona. Anw, Good Job bang Bene dan semua crew.





Oke, bagian 1 sudah selesai, semoga hal-hal baik yang aku dapat baik dari buku dan film di atas bisa juga diambil pesannya oleh teman-teman pembaca. Sebagai tambahan, di bagian 1 ini aku juga mau share sedikit tentang album lagu yang menghiasi dan menemani hari-hari ku selama 2022, dan tanpa sadar beberapa lagu di album-album ini serasa seperti OST untuk beberapa moment yang juga aku lewati di tahun ini (2022).



Album pertama yang paling sering aku putar berulang-ulang, yang pasti semua orang tahu, album yang menggemparkan awal tahun 2022, yaitu siapa lagi kalau bukan dari idolaku : Tulus, yup Album Manusia, rasanya semua lagu di album ini relate untuk ku hahaha. Next, album kedua adalah hidden gem menurutku, yaitu album dari Oslo Ibrahim, penyanyi pendatang baru yang lagu-lagunya bikin aku jatuh cinta pada pendengaran pertama, serius gak bohong, lagu-lagu bang Oslo ini easy listening dan entah gimana juga liriknya seolah aku pesan khusus wkwkw, kalau ada yang belum pernah denger lagu-lagu beliau, cek sekarang deh di Spotify. Nah, Album yang terakhir adalah Album Sentimental dari Juicy Luicy, sesuai judul albumnya, dengar lagu-lagu mereka aku auto sentimental, diajaknya galau dengan senang hati padahal entah apa yang digalauin #eh.




Sekian untuk Bagian 1. Tunggu lanjutan Bagian 2 : Catatan Keajaiban 2022 yaaa.....




Semarang, 01/01/2023

aem


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlahan dan Puisi Lainnya

https://id.pinterest.com/pin/339951471885217465/ 1. perlahan ia pudar perlahan ia hambar perlahan ia jauh perlahan ia asing perlahan ia layu perlahan ia tumbang perlahan ia surut perlahan ia padam perlahan ia sepi  -lagi seperti sedia kala tanpa dan tiada hanya ada tanya tentang mengapa dan- apakah semua akan berujung sia-sia semata / https://id.pinterest.com/pin/1337074885052673/ 2. jarak yang diberikan oleh waktu meninggalkan tanya dalam kepalaku -bagaimana ? apakah ? oh, entahlah jarak di antara waktu, saat kau menghampiri lalu pergi aku hanya berdiam diri memastikan mentari masih bersinar walau kulitku tak merasa hangatnya dingin dan dingin dari malam semalam / https://id.pinterest.com/pin/844213892663524128/ 3. Jika Aan Mansyur berujar, puisi adalah museum yang lengang maka hari-hariku telah berubah menjadi puisi Namun sepanjang lengang hari ku, kau akan tetap kunanti,  -sebab Jika Sapardi bertanya, "tapi, yang fana adalah waktu bukan?" ku harap dapat menjawabnya dengan

Hobi Kok Jalan Kaki?!

      Satu kalimat pepatah Jawa yang sekarang aku percayai adalah "Trisno jalaran seko kulino" yang artinya  "Cinta datang karena terbiasa". Tapi jangan salah dulu, ini bukan cerita cinta ku terhadap seseorang, melainkan cerita cinta terhadap sebuah kegiatan sederhana, yap "jalan kaki" . Kalau mau dirunut dari jauh maka cerita cinta ini dimulai kurang lebih dari tahun 2015, tahun dimana aku baru masuk SMA. Tapi, karena aku tidak mau terlalu panjang lebar maka kita langsung loncat aja  ke tahun 2018. Tahun 2018 adalah tahun dimana hidup ku berubah, tahun dimana aku pergi jauh untuk merantau. Seperti banyak cerita kehidupan orang-oarang yang merantau dengan segala keterbatasan dan keperihatinan, maka itu juga aku alami. Salah satu keterbatasan yang aku alami adalah hidup tanpa kendaraan pribadi yang  mungkin untuk sebagian orang di zaman yang modern ini adalah sebuah mimpi buruk (hehe maaf kalau lebay) tapi untuk ku tidak ada pilihan lain, toh masih bersyuku

Puisi Kabut, dan Dalam Dunia

1. Dalam Dunia Dalam dunia Riuh gemuruh, suara-suara bising melengking Candu beradu bak serdadu Kelam dalam diam yang suram Bingung linglung, merebah rasa lelah di malam kelam Berkisah rasa lara hingga lega,  Lupa pernah berjumpa Dulu selalu berjuang agar berpeluang Kini nurani ingin mendingin mati Siapa kira kita di antara samudera Berjelaga jiwa-jiwa hampa Sampai kini hati menanti Sampaikah langkah pada kisah yang indah 2. Kabut Dalam perjalanan mendaki Adakalanya kabut menghalangi jalan Kompas tak berfungsi Teman seperjalanan dehidrasi Lalu kita memaksa terus naik Yang ada justru lelah Perasaan hampir menyerah Seperti hilang arah Padahal kita tahu Yang perlu kita lakukan saat itu hanyalah Hanyalah berhenti, berpikir sejenak Melihat sekitar, berbagi minum bertukar haus dengan teman Memperbaiki kompas sebisanya Mengenal pertanda pertana Lalu mengambil langkah setapak bijaksana aem, 15 Juli 2023