Langsung ke konten utama

dua minggu pertama

     




    Sudah 2022, tandanya satu tahun yang lalu resolusi untuk lebih konsisten menulis di sini lagi-lagi tidak berjalan. Banyak hal yang dilalui selama 2021, banyak cerita, naik turunnya, bahagia dan sedihnya. Banyak pelajaran tentang makna baru kehidupan yang didapat, tapi untuk membagikannya dalam bentuk tulisan di sini sangat susah sekali rasanya. Kenapa? entahlah, berat saja.

    Dan karena itu, 2022 ini tidak ada terlalu banyak janji atau resolusi, satu-satunya ambisi adalah bisa lulus tepat waktu, wisuda di bulan Agustus, yang berarti 7 bulan lagi. Lalu selebihnya hanya ingin membiarkan jiwa dan raga ini benar-benar bergerak saja, tanpa janji, tanpa resolusi basi yang akhirnya hanya diingkari.

    By the way, hari ini 2022 sudah dua minggu berlalu. Sudah ada air mata yang jatuh, sudah ada tawa yang lepas, sudah ada pusing, kesal, dan bahagia yang dirasa. Tidak aneh sama sekali, karena ya begitulah kehidupan, begitulah perasaan setiap manusia. Tapi kali ini, sebelum bulan Januari berakhir aku akan highlight apa-apa yang sudah terjadi baik di hidupku pribadi, kehidupan di internet atau apapun.

    Pertama, tanggal 1 Januari Timnas Indonesia menjadi runner up piala AFF 2020, sudah lama rasanya tidak merasakn euforia sepak bola sejak tahun 2019, senang dan bangga sekali. Kedua, aku memulai ulang hobi lama yaitu menggambar tapi kali ini lebih niat, aku beli cat akrilik, beli kertas lukis, kuas, dan ya rasanya seru. Tidak hanya itu, dari cat-cat itu aku membuat kado sekaligus kenangan-kenangan untuk dua teman baik ku selama kuliah yang sudah lulus terlebih dulu, yaitu novika dan rika. Semoga mereka suka. Yang ketiga, kalau yang ini agak nyebelin sih, sudah semester 7, eh malah berurusan sama dosen hanya karna perkara absensi dan miskomunikasi, panas dingin semalaman mikirinnya, tapi alhamdulillah teratasi dengan aman. Hmm, kalau di dunia internet sendiri awal tahun ini kampusku (UDINUS) trending di Twitter yang pertama karena salah satu pemain muda Timnas satu almamater denganku, semester 3 tapi karena prestasinya dapat beasiswa S1 dan S2, lalu tidak lama setelah itu trending lagi karena si Ghozali yang dengan konsistennya ber-selfie selama lima tahun lalu main NFT dan dapat cuan 1,5 M. WOW. Lagi, dua minggu pertama ini ada dua artis yang tertangkap narkoba berurutan, tapi yang bikin sedikit kesal berita penangkapan ini seperti pengalihan isu dari berita yang lebih besar, mungkin kalau kamu mengikuti beritanya kamu juga tau. Selain itu, di awal tahun ini akhirnya aku ke bioskop lagi, ditraktir novika nonton film cinta 123 yang diperanan Angga Yunanda, Putri Marino, Ira Wibowo dan Slamet Rahardjo. Film yang cukup relateable karena menceritakan hubungan dalam keluarga, bagaimana menyikapi dan menyayangi orang tua yang semakin menua tiap harinya, intinya banyak nagisnya sepanjang film. Satu lagi, yang ramai diperbincangkan adalah Film Penyalin Cahaya (Photocopier), film ini berhasil menang 12 piala citra dan bahkan ikut festival film di Korea (maaf aku kurang tau namanya apa) intinya ingin mendeskripsikan bahwa ini film keren, dari mulai tim produksi yang mayoritas anak muda, kemudian mengangkat isu kekerasan seksual yang juga sedang menjadi isu penting di negara kita, sampai berita yang kurang mengenakan bahwa penulis pendamping dari film ini ternyata merupakan pelaku dari kekerasan seksual, oleh karenanya 5 hari sebelum film Penyalin Cahaya ini tayang di Netflix , rumah produksi film tersebut menyatakan telah mencoret pelaku sebagai tim produksi dan penulis naskah. Well, kurang tau bagaimana perkembangan kasusnya, namun karena sudah dari jauh hari sangat tertarik untuk menonton film ini, maka dengan atau tanpa kasus tersebut aku tetap ingin menonton. Tepat tanggal 13 Januari, hari rilis pertama aku langsung nonton, dan BOOM rasanya kesal,sedih,dan kecewa yang dialami oleh Sur sebagai korban sangat terasa, film yang baik terlepas dari semua pro-kontra nya. Pembelajaran baru, sudut pandang baru. Semoga jika kamu juga menonton film ini, kamu bisa lebih memahami bagaimana menjadi korban, bagaimana untuk menjadi keluarga dan sahabat korban, dan bagaimana untuk menyikapi kasus serupa. Dan untuk semua pelaku KS. WTH MAN! SHAME ON YOU. 

Cukup panjang ternyata, sudah dulu ya. 


    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlahan dan Puisi Lainnya

https://id.pinterest.com/pin/339951471885217465/ 1. perlahan ia pudar perlahan ia hambar perlahan ia jauh perlahan ia asing perlahan ia layu perlahan ia tumbang perlahan ia surut perlahan ia padam perlahan ia sepi  -lagi seperti sedia kala tanpa dan tiada hanya ada tanya tentang mengapa dan- apakah semua akan berujung sia-sia semata / https://id.pinterest.com/pin/1337074885052673/ 2. jarak yang diberikan oleh waktu meninggalkan tanya dalam kepalaku -bagaimana ? apakah ? oh, entahlah jarak di antara waktu, saat kau menghampiri lalu pergi aku hanya berdiam diri memastikan mentari masih bersinar walau kulitku tak merasa hangatnya dingin dan dingin dari malam semalam / https://id.pinterest.com/pin/844213892663524128/ 3. Jika Aan Mansyur berujar, puisi adalah museum yang lengang maka hari-hariku telah berubah menjadi puisi Namun sepanjang lengang hari ku, kau akan tetap kunanti,  -sebab Jika Sapardi bertanya, "tapi, yang fana adalah waktu bukan?" ku harap dapat menjawabnya dengan ...

Menengok Kebelakang (2021) #MemaknaiKehilangan

  Draft ini sudah setengah tahun terabaikan, alasanya? Kurang motivasi untuk  konsisten atau terlalu menyibukan diri. Ya begitulah kiranya mood bekerja, naik dan turun, hari ini bilang "besok aku harus produktif" tapi kenyataannya saat sudah sampai di "besok" malah lupa dan tidak melakukan apa-apa. Makadari itu, dengan tujuan untuk membayar hutang kepada diri sendiri walapun mungkin akan sedikit basi tapi, kenapa tidak? Karena menurutku di tahun 2021 banyak sekali pembelajaran yang aku dapat terlepas dari manis atau pahitnya. Mungkin setiap tahun akan begitu, tapi kali ini berbeda.  Hmm, supaya lebih tertata aku akan gambarkan dan ceritakan tahun 2021 ke dalam dua bagian.         Y ang pertama adalah Memaknai kehilangan , yang kedua    Tentang Mimpi.  Dua  hal inilah yang membuat awal usia 22 dan  tahun 2022 ku coba jalani dengan lebih mindfullness . Ya, aku gak tau apakah itu perumpamaan yang tepat tapi mari kita cari tah...

Pergi ke Toilet dan Kumpulan Puisi Lainnya

Sumber : Pinterest 1. Pergi ke Toilet kau mencela hidup menganggap hidupmu paling buruk mungkin karna kau tak pernah-      pergi ke toilet lalu melihat ke dalam lubang kakus kau mengutuk hidup merasa hidupmu paling berat mungkin karna kau tak pernah-       naik lift dan bertukar pundak dengan lantainya kau mencaci hidup merasa hidupmu paling sesal mungkin karna kau tak pernah-        sarapan bubur dan melihat tangisan nasi yang memenuhi mangkuk hidupmu bukan paling buruk kawan bukan juga yang paling berat atau yang paling penuh sesal semua makna adalah jejal yang kau paksa hadir dari dalam pikirmu seorang ------------------------------------------------------------- 2. Puisi Melarikan Diri puisi bukanlah tempat yang nyaman puisi adalah susunan kata yang paling menganggu entah dipahami atau tidak maknanya dia mampu mengganggu pikirmu mencipta rasa pada hatimu yang tak kau tahu itu apa dan puisi bukanlah tempat untuk bersumbunyi justru den...