Langsung ke konten utama

AKU, MINGGU DAN MONOLOG BISU EP.6 (Jeda)

 #Episode 6 Rencana Baru untuk Tuan Minggu


Perasaan itu sebenarnya apa sih ? kenapa bisa se-abstrak dan se-absurd ini. Kata orang ikuti kata hati, lalu beda tidak kata hati dengan perasaan ? Karena kalau sama aku bahkan tidak yakin untuk mengikutinya.

aaaarrgghhhh teriak ku dalam hati , mungkin kalau bisa terdengan itu akan sama seperti suara auman seekoar macan kelaparan. Huuuhhh aku menghela nafas , coba lagi mengkonstruksi keawarasan yang masih tersisa sembari memikirkan ide yang terlintas tadi pagi. Mungkin ide ini akan sedikit gila , atau tidak perlu kata sedikt, cukup gila saja , atau justru ini ide gila sekali. Ah entahlah! bukankah memang hidup sekali-kali perlu sebuah tindakan gila? dan aku juga masih cukup muda untuk semua kegilaan ini HAHAHAHA lihat aku tertawa jahat dalam hati , tadi teriak , semalam menangis , memang sudah gila aku.

Oke , rencana ini akan aku bocorkan untuk kalian saja , jangan sampai tuan Minggu tahu, karna ini misi rahasia hanya antara kita. Intinya tidak berapa lama lagi aku akan mengirimkannya sebuah lukisan yang aku buat sendiri lengkap dengan secarik puisi ungkapan apa yang aku rasakan. Cukup gila tidak? tolong bilang iya saja, karna setelah misi ini selesai aku tidak ingin gila lagi. Sudah cukup, apabila dia ingin menjauh, menjauhlah. Tapi jika dia justru mendekat, itu tandanya dia menerima gadis gila ini.


Dan, hari ini... rencana ku itu bukan hanya wacana, aku sudah dalam perjalanan untuk membeli perlngkapan tempur. Cat , kanvas , kuas , kertas kado , es krim semua yang aku butuhkan untuknya kecuali es krim, itu untuk ku saja. Tapi lucunya , aku belum tau akan melukis apa, untungnya untuk puisi aku sudah punya banyak cadangan dalam kepala, tinggal curah saja.


Oke , sembari aku mencari ide lukisan apa yang akan aku berikan untuknya. Cerita tuan Minggu kita jeda disini , aku mau bermeditasi. Karna ini adalah sebuah rencana tergila abad ini. Butuh ketenangan, keseriusan, dan kejernihan berfikir. Doakan saja aku berhasil.


Sampai jumpa segera , kita tunggu bersama bagaimana jawaban tuan Minggu.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlahan dan Puisi Lainnya

https://id.pinterest.com/pin/339951471885217465/ 1. perlahan ia pudar perlahan ia hambar perlahan ia jauh perlahan ia asing perlahan ia layu perlahan ia tumbang perlahan ia surut perlahan ia padam perlahan ia sepi  -lagi seperti sedia kala tanpa dan tiada hanya ada tanya tentang mengapa dan- apakah semua akan berujung sia-sia semata / https://id.pinterest.com/pin/1337074885052673/ 2. jarak yang diberikan oleh waktu meninggalkan tanya dalam kepalaku -bagaimana ? apakah ? oh, entahlah jarak di antara waktu, saat kau menghampiri lalu pergi aku hanya berdiam diri memastikan mentari masih bersinar walau kulitku tak merasa hangatnya dingin dan dingin dari malam semalam / https://id.pinterest.com/pin/844213892663524128/ 3. Jika Aan Mansyur berujar, puisi adalah museum yang lengang maka hari-hariku telah berubah menjadi puisi Namun sepanjang lengang hari ku, kau akan tetap kunanti,  -sebab Jika Sapardi bertanya, "tapi, yang fana adalah waktu bukan?" ku harap dapat menjawabnya dengan ...

Dia dan Rahasia-rahasia . Sebuah Kumpulan Puisi

  1. Doa Seorang Teman Ah, Tuhan memang paling bisa membuat hambanya berbahagia Entah dengan alasan takdir atau hanya kebetulan semata Doa seorang teman yang ku terima pagi tadi Seperti cepat sekali terkabulnya Seperti kode-kode rahasia yang perlahan terbuka (?) Aku pun tidak tahu pasti Yang ku tahu rasanya seperti kembang api Meledak warna-warni di dalam hati Dari doa seorang teman Semoga kiranya selaras dengan takdir Tuhan 2.  Terima Kasih Aku pernah sekali... menulis puisi seperti ini... tapi sudah lama sekali  Aneh, aku hampir lupa bagaimana itu Hati ini mungkin terlalu lama jadi berdebu, mungkin juga hampir membeku... Tapi yang tak kalah anehnya... sekelebat suaramu hinggap di telinga nyata... setelah sebelumnya hanya maya... Di antara deras hujan sekitar pukul 14.12 di hadapanku kau nyata melintas dan hatiku yang seperempat beku sontak berderu Sudah lama sekali, entah kapan namun hari ini detaknya kembali bahkan tepat di saat 22 usiaku terima kasih untuk itu 3. Takt...

Menengok Kebelakang (2021) #MemaknaiKehilangan

  Draft ini sudah setengah tahun terabaikan, alasanya? Kurang motivasi untuk  konsisten atau terlalu menyibukan diri. Ya begitulah kiranya mood bekerja, naik dan turun, hari ini bilang "besok aku harus produktif" tapi kenyataannya saat sudah sampai di "besok" malah lupa dan tidak melakukan apa-apa. Makadari itu, dengan tujuan untuk membayar hutang kepada diri sendiri walapun mungkin akan sedikit basi tapi, kenapa tidak? Karena menurutku di tahun 2021 banyak sekali pembelajaran yang aku dapat terlepas dari manis atau pahitnya. Mungkin setiap tahun akan begitu, tapi kali ini berbeda.  Hmm, supaya lebih tertata aku akan gambarkan dan ceritakan tahun 2021 ke dalam dua bagian.         Y ang pertama adalah Memaknai kehilangan , yang kedua    Tentang Mimpi.  Dua  hal inilah yang membuat awal usia 22 dan  tahun 2022 ku coba jalani dengan lebih mindfullness . Ya, aku gak tau apakah itu perumpamaan yang tepat tapi mari kita cari tah...