Langsung ke konten utama

Postingan

Pergi ke Toilet dan Kumpulan Puisi Lainnya

Sumber : Pinterest 1. Pergi ke Toilet kau mencela hidup menganggap hidupmu paling buruk mungkin karna kau tak pernah-      pergi ke toilet lalu melihat ke dalam lubang kakus kau mengutuk hidup merasa hidupmu paling berat mungkin karna kau tak pernah-       naik lift dan bertukar pundak dengan lantainya kau mencaci hidup merasa hidupmu paling sesal mungkin karna kau tak pernah-        sarapan bubur dan melihat tangisan nasi yang memenuhi mangkuk hidupmu bukan paling buruk kawan bukan juga yang paling berat atau yang paling penuh sesal semua makna adalah jejal yang kau paksa hadir dari dalam pikirmu seorang ------------------------------------------------------------- 2. Puisi Melarikan Diri puisi bukanlah tempat yang nyaman puisi adalah susunan kata yang paling menganggu entah dipahami atau tidak maknanya dia mampu mengganggu pikirmu mencipta rasa pada hatimu yang tak kau tahu itu apa dan puisi bukanlah tempat untuk bersumbunyi justru den...

What A Day ! : Akhirnya Hadir Langsung di Event TEDTalk #TEDxUNDIP3.0

*it's me: wishing that someday and somehow can be a speaker in TEDTalk (manifesting) #fingercross* "Kalau kita punya keinginan, jangan cuma ada di kepala dan pikiran, coba untuk dituliskan" begitu kiranya apa yang dikatakan oleh A.Fuadi pada acara TEDTalk Undip tadi siang yang aku dengar secara langsung. Ya, secara langsung... Kalau ada dari kalian yang sempat membaca blog ku di bulan Januari lalu (sila baca jika ada yang belum atau ingin membaca ulang TEDxJakarta2022  ), maka kalian tau kalau aku sudah sempat menuliskan hal itu, bahwa aku sangat ingin untuk bisa "suatu saat nanti" hadir dan mendengarkan secara langsung cerita-cerita inspiratif dari para speaker di TEDTalk, karna waktu itu aku baru berkesempatan untuk hadir sebagai audience tapi masih secara daring. Dan, sepertinya apa yang dikatakan oleh A.Fuadi itu memang benar adanya, nyatanya hari ini Minggu 18 Desember 2022, aku yang tentu saja atas bantuan semesta berhasil mewujudkan satu keinginan kecil t...

Sebelas-Sebelas

selembar foto menjelma lorong waktu membawaku menerawang dua puluh empat tahun lalu membayangkan ada hati seorang gadis yang mekar bahagia dan seorang pemuda yang mengemban gemuruh di dada oh, entah hujan atau cerah hari itu aku tak tahu sebab di antara keduanya tetap mewakilkan perasaan satu dan lain cerah sumringah dan mendung haru dan setelah itu panjang usianya diikat janji yang terjalin dua dekade lebih berlalu sudah ombak telah singgah badai pun pernah menyapa tapi kuat janji itu benar adanya dan kini hingga sepanjang masa yang menjadi amin di setiap sujud keduanya supaya cinta jadi muara paling kekal hingga habis usia Teruntuk Mama dan Ayah, kasih dan cinta terhebat yang pernah kumiliki, semoga hangat selalu tawa dan ruang makan kita hingga nantiđź’“   aem/ 11 November 2022  

Gisa et Les Trous Gris. Gisa dan Lubang Abu-abu

Premiere : Berkenalan dengan Gisa Sumber :  Pinterest Grise, abu-abu dalam bahasa Perancis. Abu-abu adalah warna kesukaan Gisa, seorang sarjana Sastra Perancis dari sebuah Perguruan Tinggi ternama di Ibu kota. Selaras dengan warna kesukaannya itu, hidup Gisa belakangan menyerupai warna kelabu, setidaknya itu lah yang ada di dalam benaknya sendiri. Merasa tidak memiliki tempat berbagi keluh-kesah dan selalu terbangun di pagi hari dengan rasa takut. Tak salah jika Gisa selalu menyamakan hidupnya dengan warna kelabu. Apakah kalian bisa bayangkan bagaimana menjadi Gisa?   Pastilah sesak. Begitulah Gisa menjalani hidupnya, akhir-akhir ini, atau lebih tepatnya beberapa minggu ke belakang, saat dia baru benar-benar menyadari ada hal yang aneh pada dirinya. Namun, walaupun membawa rasa takut di kepala dan menimbun rasa sesak di dada, Gisa tidak pernah menampilkan luka itu secara nyata, setidaknya saat di tengah-tengah keluarga, teman, atau di mana pun kecuali saat dia sendirian. ...

Biji Kesedihan, dan puisi lainnya

Sumber gambar :  Pinterest  Biji Kesedihan Kita lempar biji kesedihan ke dalam jurang Mendoakannya tumbuh menjadi pohon ketegaran          Berharap alam merawatnya dengan sukarela          Berharap waktu menjelma hara          Berharap musim menjelma air          Dan matahari sebagaimana dia menyinari Tumbuhlah biji-biji duka dan luka, berubahlah  jadi pohon cinta dan kekuatan Sampai akhirnya takdir, mengumpulkan kita di taman tuk memanen buah kerinduan   Kecil Mengapa memilih menjadi besar Jikalau hanya untuk melihat yang lain sebagai kecil Maka biarlah ku tetap menjadi kecil Agar dapat memandang dunia dengan kagum yang besar Negeri Kaya SDM (Sumber Daya Materi Stand Up Comedy) Walau ada yang diam-diam merenggut /  mencari celah-celah ribut di antara buih yang sibuk - sibuk memikirkan yang naik, naik, dan naik //  Ah, bilang saja "ini semua adalah jalan...

Tidak Ada Hujan Bulan Juni

Apa yang terlintas di benak saat bulan Juni ku ucap? Hujan Bulan Juni adalah yang paling lekat dalam riap Namun, bulan Juni terlewati seperti menggelinding Entah adakah hujan mengisi pada tanggal-tanggal merah di dinding ? Entah adakah rintik rindu membasahi hari-hari tanpa romansa ? Atau sudahkah rahasia yang terserap akar pohon tersampaikan pada bunga-bunga ? Atau sudahkah rampung semua tanda-tanya yang menguap menjadi awan mendung ? Namun biar Juni tanpa hujan, ia akan tampak selalu erat ... dengan dingin dan penuh murung. 28 Juni 2022 aem

#1 Tuhan, aku tahu . . .

Tuhan, aku tahu . . . Aku sedang jadi hamba mu yang menyebalkan Sama seperti teman-teman ku yang datang menghubungi hanya ketika lupa mengerjakan tugas sedangkan waktu tenggatnya adalah besok, yang tiba-tiba bertanya bagaimana cara mengerjakannya, bagaimana maksud soalnya, dan yang paling menyebalkan adalah yang tanpa malu berkata "boleh lihat contohnya?". Menyebalkan tentu, dan aku tahu saat ini mungkin aku sama menyebalkannya di hadapanmu.  Di malam hari menuju pagi, kantuk mengalahkan panggilan kasih sayang mu, dengan alasan letih, aku tetap pulas hingga matahari tinggi. Saat terbangun yang ku periksa pertama justru gawai di sebelah kasur, Padahal harusnya hati ku sendiri yang ku periksa. Mengapa dia, ada apa dengannya?  Distraksi ini tak bisa aku salahkan terus menerus, Karena aku tahu yang menyebalkan itu aku. Di malam itu aku menangis sesegukan sambil membacakan daftar permintaan, dan Engkau Yang Maha Baik dari segala kebaikan dengan cepat menghadirkan semua permintan k...